Agensehat

Jumat, 18 Maret 2016

Manfaat Bekam

Pengobatan alternatif bekam semakin meramaikan dunia kesehatan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.Tidak hanya di Indonesia, di Amerika sendiri metoda bekam sudah dilakukan oleh beberapa public figureternama di Hollywood, diantaranya aktris Demi Moore dan Gwyneth Paltrow serta sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam soleh Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, seorang ahli pengobatan herbal yang menerapkan metode bekam (Cupping) dan Lintah (Leech Therapy)
Apa Itu Bekam?
Pengobatan alternatif ini menawarkan penyembuhan berbagai macam penyakit dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang pengobatan medis.
Pengobatan alternatif ini berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri merupakan terjemahan dari katahijamah dalam bahasa arab yang merupakan asal kata dari al-hajmu yang berarti membekam. Menjadikan pemaknaan al hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan.
Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer. Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.

Bekam dan Penelitian

Bekam Menurut Penelitian medis

Manfaat bekam ternyata telah diteliti oleh kalangan medis. Tetapi menurut kajian medis manfaat dan cara kerja bekam tidak berkaitan dengan darah kotor atau “mengelurkan angin” seperti dianalogikan oleh masyarakat non medis. Menurut dunia medis “darah kotor” atau racun dalam darah tidak dapat hanya dibuang dengan mengeluarkan hanya sebagian kecil dalam darah seperti yang dilakukan saat bekam. Padahal racun dalam darah beredar di seluruh tubuh. Sebenarnya sevcara alamiah fungsi detoksifikasi atau pengeluaran racun dapat dilakukan oleh organ ginjal dan hati. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang berfungsi sebagai alat ekskresi atau pengeluaran racun. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amoniaurea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
Ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Semua darah yang beredar dalam tubuh manusia akan melalui 2 organ besar tersebut yang dapat dilakukan penyarigan racun dan dikeluarkan oleh tubuh. Bila hati atau ginjal rusak maka penyaringan racun tersebut dilakukan dengan memakai alat hemodialisis atau cuci ginjal.
Terapi alternatif ini telah dilakukan penelitian oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Saad A Al Saedi. Dr. Saad A. AL-Saedi dari Medicine College, Departement Pediatric telah melaporkan penelitiannya dlam sebiah jurnal yang berjudul , Molecular Aspects of Cupping Therapy: Relationship to Immune Functions in Patients with Chronic HCV Infection (Phase two). Peneliti tersebut mengamati terapi bekam berkaitan dengan fungsi Imun iBpasien Artikel Baru infeksi Hepatitis C Kronik. Penelitian tersebut membandingkan pasien HCV yang menjalanicupping (bekam) dengan kelompok kobtrol degan mengamati (sel darah putih) CBCfungsi hati dan respon imun. Efek respon imun pengobatan bekam diamati pada MDAIL1ß, dan cAMPHasil penelitian ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam enzim hati (ALT yaitu) setelah dilakukan bekam berulangdan juga dalam mengurangi MDA radikal bebas serta cAMPyang keduanya dicurigai perubahan hati patologis yang menyertaiinfeksi HCVDi sisi lainhasil penelitian menunjukkan efek cupping pada peningkatan IL1ß yang memicu kaskadeimunostimulasi sekunder untuk radangdengan mengaktifkan Tlimfosit dan sel-B bersama dengan mengaktifkanmolekul adhesi dan sitokin lainHasil menunjukkan juga terus meningkatkan jumlah trombosit pada cuppingdiulangMeskipun tidak ada perubahan signifikan pada jumlah WBC diamati, jumlah limfosit meningkat bahkan di atas tingkat kontrolyang mungkin mencerminkan sistem kekebalan tubuh ditingkatkan sekunder pengurangandiamati dalam viral loadBekam juga meningkat kadar hemoglobin sekitar nilai kontrolTindakan terapi cuppingjuga dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam viral load RNA HCV menggunakan teknik PCRSecara keseluruhanhasil ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam respon kekebalan setelah bekam berulangdan kemudian penurunan yang signifikan dalam replikasi virus dalam sampel darah yang diambil dari pasien-pasien ini.
Dr. Wadda’ A. Umar mengungkapkan teori kedokteran bahwa saat pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.
Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari metode bekam. Salah satunya adalah yang dilakukan terhadap 60 orang gemuk yang rutin melakukan bekam. Ternyata bekam bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kadar kolesterol baik. Hasil studi yang dimuat dalam BMC Medicine tersebut cukup mengejutkan. Studi lain yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association juga menyebutkan orang yang mendonasikan darahnya setiap 6 bulan sekali lebih jarang terkena serangan jantung dan stroke.
Para ahli menduga manfaat kesehatan tersebut karena kadar zat besi dalam darah berkurang. Kadar zat besi yang tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Terapi sedot darah menggunakan lintah yang sempat populer di Inggris juga diklaim bisa mengurangi rasa nyeri lutut akibat artritis. Penelitian lain menyebutkan nyeri saraf akibat penyakit herpes bisa berkurang setelah sedot lintah.
Jong In Kim peneliti lain mengamati terapi basahcupping untuk nyeri punggung bawah yang non spesifik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa basahcupping mungkin memiliki efek potensial untuk mengurangi rasa sakitsaat berhubungan dengan PNSLBPNamun penelitian tersebut masih belum secara tegas dapat menyimpulkan efek terapi basahcupping adalah intervensi yang berarti bagi perbaikan fungsional dari PNSLBP.
Meski bukan berdasarkan penelitian medis, Thomas W. Anderson (1985) juga mempublikasikan  buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method atau 100 Penyakit yang Dapat Diobati dengan Bekam. Diungkapkan dalam buku tersebut beberapa penyakit yang berespon cukup baik dengan Terapi bekam adalah Hipertensi, hiperuricemia (Gout/Pirai), hiperkolesterolemia, stroke, parkinson, epilepsy, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir (hemoroid), dan semua keluhan sakit (rematik, ischialgia/sciatica, nyeri pinggang bawah), penyakit darah (leukemia, thalasemia), tinnitus, asma, alergi, penyakit sistim imun (SLE, HIV), infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia, enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin), dll. Begitu juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat, komedo, vitiligo, menurunkan berat badan, dll).

Manfaat Bekam dkalangan MEDIS

Manfaat Terapi Bekam Menurut Perpektif Medis dan Non Medis

Terapi bekam sejak dulu sering dilakukan oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Terapi alternatif ini oleh Kementrian Kesehatan dikategorikan ke dalam jenis pengobatan tradisional. Masyarakat non medis selama ini menganggap terapi bekam adalah mengeluarkan darah kotor lewat kulit yang sudah dilukai dengan alat khusus dan disedot menggunakan mangkuk vakum. Melihat manfaat bekam ternyata menarik untuk diteliti oleh kalangan medis. Bukan seperti perpektif masyarakat non medis yang menganggap bekam berkaitan dengan masuk angin dan darah kotor. Tetapi kalangan medis mengungkapkan ternyata memang bekam terbukti dapat meningkat sebagian respon imunitas tubuh yang berdampak dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan gangguan tubuh.
Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit dan dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya. Dalam bahasa Jawa disebut cantuk atau kop. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam bahasa Arab disebut hijamah. Dalam bahasa Inggris disebut blood cupping atau blood letting atau cupping therapy atau blood cupping therapy atau cupping therapeutic. Dalam bahasa Mandarin disebut pa hou kuan. Di Asia tenggara (Malaysia dan Indonesia) dikenal dengan sebutan bekam

Amankah BEKAM

13 MASALAH BEKAM (HIJAMAH) YANG PALING BANYAK DITANYAKAN
Bismillah, Bagi anda yang berkeinginan kuat untuk berbekam (hijamah/BEKAM)baru pertama kali melakukannya terkadang ada beberapa hal mengganjal yang ingin ditanyakan, diantaranya adalah sebagai berikut :
PERSIAPAN
Tidak ada persiapan khusus jika anda ingin di Bekam, artinya kapan saja anda dibekam maka tidak menjadi masalah, Akan tetapi untuk dan mengurangi efek samping maka disarankan anda makan 3-4 jam sebelum di bekam, karena jika perut anda kosong (puasa) terkadang menyebabkan pusing/lemas.
Sebaliknya apabila anda dalam kondisi perut penuh makanan atau hanya berselang 1 jam setelah makan kemudian anda dibekam maka beberapa pasien mengeluh mual atau muntah. Hindari berjima’ sebelum bekam, apalagi sesudahnya karena akan menguras banyak energi.
SOAL 1. Saya sedang hamil, bolehkah dibekam ?
Boleh, jika kondisi umumnya baik. Sebelum dibekam harus diperiksa dulu tekanan darah dan keadaan umum lainnya, jika normal maka tidak ada masalah. Yang perlu diperhatikan adalah menghindari pembekaman di daerah perut dan pinggang. Untuk Ibu menyusui, wanita haidh dan menstruasi juga diperbolehkan berbekam asal kondisi umumnya cukup baik .
SOAL 2. Orang tua saya sudah “sepuh” apa juga boleh dibekam? Bagaimana dengan anak kecil?

Orang yang sudah lanjut usia dan anak kecil (diatas 4 tahun) tidak mengapa dibekam asalkan dilakukan secara bertahap, dengan sedikit sayatan tipis, menggunakan jumlah kop yang sedikit serta dengan kekuatan pompa yang minimal.
SOAL 3. Kondisi apa yang merupakan “pantangan” (kontraindikasi) bekam ?

Ada kontraindikasi yang bersifat absolut dan ada yang bersifat relatif.


Kontraindikasi absolut, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang dilarang untuk dilakukan bekam, diantaranya adalah : pasien yang berumur dibawah 4 tahun, pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, pasien yang mengalami gangguan sistim pembekuan darah yang berat, koma (tidak sadar), dehidrasi berat, renjatan/syok, pasien yang baru menjalani transfusi darah, donor darah atau cuci darah (kurang dari 48 jam dari waktu bekam), penderita jantung yang menggunakan alat bantu pengatur detak jantung.

Kontraindikasi relatif, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang disarankan untuk tidak bekam terkecuali dilakukan oleh ahli bekam professional yang sudah berpengalaman, diantaranya adalah : pasien anemia, pasien kencing manis dengan kadar gula darah sewaktu lebih dari 300, pasien tumor/kanker, hipertensi dengan systole lebih dari 200mmHg, penderita gagal jantung (Decomp. Cordis) yang berat, pasien kesurupan (terkena sihir), penderita phobia berat terhadap peralatan medis dan wanita hamil,haidh, nifas atau menyusui.
TENTANG WAKTU BERBEKAM

SOAL 4. Apakah ada perbedaan dibekam pada waktu pagi, siang, sore atau malam hari ?


Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok, kapan saja bisa dilakukan bekam. Hanya saja jika dilakukan pada saat sinar matahari terik (tengah hari) lebih memudahkan untuk mengeluarkan darah.
SOAL 5. Adakah efek samping (negatif) bekam ?

Perlu kita ketahui dulu sebalumnya bahwa setiap tindakan medis apapun bentuknya tetap memiliki risiko dan efek samping. Akan tetapi hal tersebut tidaklah menjadikan kita “urung” untuk melaksanakan “Sunnah hijamah (Bekam)” yang mulia ini, asalkan dilakukan sesuai standar dan dilakukan oleh ahli yang professional maka tindakan tersebut sangatlah aman.

Tidaklah mungkin Allah Ta’ala dan Rosul-Nya menuntunkan amalan hijamah ini jikalau berisiko tinggi bagi ummatnya, justeru yang sudah terbukti adalah manfaat dan faedah yang luar biasa.
SOAL 6. Apakah DIBEKAM itu terasa “SAKIT” ?

Tidak, karena sebelumnya dilakukan dulu penyedotan dengan kop bekam (disebut Bekam Kering) yang berfungsi untuk menarik “darah kotor” ke bawah permukaan kulit sehingga kulit akan terasa menjadi tebal dan “ba
al” sehingga ketika dilakukan sayatan tipis maka sudah tidak terasa sakit lagi, hanya seperti digigit semut.

Bekam kering tadi juga sekaligus berfungsi mengeluarkan kelebihan “unsur angin” dari tubuh dan menimbulkan efek “massage” untuk melenturkan otot-otot yang mengalami kekakuan.
SOAL 7. Setelah dibekam, saya malah mengeluh badan terasa sakit (pegal-pegal) apakah ada yang salah ?

Hanya sedikit pasien yang mengeluhkan hal tersebut. Hal ini terjadi sebagai rekasi sistim imun tubuh untuk berusaha mengembalikan fungsi-fungsi tubuh
agar menjadi normal kembali karena “sumber darah kotornya” sudah dikeluarkan. Dalam 3-4 hari keluhan tersebut umumnya sudah hilang dan tubuh menjadi bugar.

Beberapa pasien mengatakan “mengantuk” dan ada juga yang “merasa lapar” setelah bekam, hal tersebut wajar dan justeru lebih baik.
SOAL 8. Saya mengikuti bekam masal, setelah itu badan saya “meriang” apakah saya mengalami infeksi?

Saya tidak menyarankan untuk mengikuti Bekam Masal karena penggunaan alat bekam berulang kali tanpa proses sterilisasi yang sesuai standar bisa menjadi
 sumber penularan penyakit tertentu. Keluhan “meriang” bisa merupakan tanda infeksi apabila luka bekas sayatan Bekam mengalami pembengkakan (oedem), berwarna merah, keluar cairan seperti nanah (pus), dan jika dipegang terasa hangat.

Apabila “meriang” tersebut tanpa disertai tanda-tanda tadi maka hal tersebut memang kadang terjadi dan normal adanya dan dalam 3-4 hari keluhan tersebut umumnya sudah hilang dan tubuh menjadi lebih ringan dan nyaman.Begitu juga dengan keluhan perih pada bekas sayatan akan hilang sendirinya hingga sekitar 12 jam.
SOAL 9. Keluar cairan seperti “lepuhan cacar” setelah bekam apakah berbahaya ?

Gelembung cairan tersebut merupakan transudat yang umumnya terjadi akibat proses penyedotan yang terlalu lama (lebih dari 15 menit). Dalam Ilmu kedokteran China dikatakan b
ahwa adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.

Gelembung tersebut tidaklah berbahaya dan cukup mengeluarkannya dengan menggunakan ujung pisau bedah steril kemudian diolesi dengan minyak habbatussauda (jinten hitam). Jangan sekali-kali menusuknya dengan jarum atau peniti dan sejenisnya karena dapat menimbulkan infeksi.
SOAL 10. Bekas bekam di kulit meninggalkan lebam berwarna merah muda, ungu hitam, dan ada juga yang tidak berubah sama sekali, kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Umumnya bekas bekam akan hilang dalam waktu 3 hari sampai 1 minggu setelah bekam tergantun
g bentuk dan warna yang ditinggalkan. Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :

* Ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
Ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
* Bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ad
a yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
* Merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
* Merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
* Agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
* Garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
* Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
SOAL 11. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah Bekam ?

Istirahatlah secukupnya setelah berbekam, lebih baik lagi tidur. Minumlah air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan. JIia ingin makan, usahakan kurang lebih satu jam sesudahnya dan menghindari makan asam, pedas, mie dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari untuk melakukan jima’ setelah bekam
 SOAL 12. Apa boleh mandi setelah Bekam ?

Boleh bahkan dianjurkan mandi setelah 2 jam melakukan bekam. Sebaiknya menggunakan air hangat untuk mempercepat proses pemulihan. Hindari untuk menggosok bekas sayatan pisau / tusukan jarum bekam dengan sabun secara berlebihan karena selain terasa perih juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
 SOAL 13. Apa ada perawatan khusus rutin (dengan antiseptic, rivanol, dll) yang dilakukan setiap hari untuk luka bekas sayatan bekam?

Perawatan tersebut diatas dilakukan jika memang diperlukan. Alhamdulillah jika Bekam (Hijamah) dilakukan dengan benar maka hal tersebut belum diperlukan karena lukanya sangat tipis dan cepat sembuh dengan sendirinya

Efek samping BEKAM

Inilah Manfaat Dan Efek Samping Bekam – Sobat sudah tau apa itu bekam ? atau sudah pernah mencobanya metode pengobatan ini ?, pada kesempatan kali ini kami akan mencoba membahas tentang pengobatan alternatif  yang sudah dikenal sejak dua ribu tahun silam ini dan saat ini sedang menjadi populer di banding metode pengobatan alternatif lainnnya.
Bekam  atau yang biasa juga disebut dengan hijamah adalah pengobatan yang sangat populer pada jaman mesir kuno ini merupakan metode pengobatan yang  menitik beratkan pada pengambilan darah kotor yang ada pada tubuh dengan cara disedot dengan menggunakan alat tertentu. ada beberapa hadist yang bahas tentang bekam ini salah satunya yang diriwayatkan oleh ibnu umar yang berbunyi ” Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”
Pengobatan memiliki banyak sekali manfaat , namun kali ini kami tidak hanya membahas manfaatnya namun juga membahas  tentang efek samping bekam  itu sendiri.
Adapun Manfaat bekam bagi tubuh adalah :
– Mengobati migrain atau sakit kepala sebelah
– Ampuh  menyembuhkan penyakit stroke
– Menormalkan tekanan darah
– Menyembuhkan parkinson
– Menyembuhkan vertigo
– Menghilangkan jerawat
– Mengobati sakit gigi
– Mengobati sakit pada mata
– Memperkuat daya ingat
– Mengobati penyakit jantung
– Mengobati asam urat
Dan masih banyak lagi manfaat dari bekam ini

Sedangkan Efek Samping Bekambekam adalah sebagai berikut
  1. Kodisi tubuh menjadi lemah
Efek samping bekam yang pertama adalah membuat pasien yang telah menjalani pengobatan ini menjadi lemah , hal ini akan diperparah bila pasien  sebelum dibekam dalam kondisi kelaparan , jadi untuk menghidari efek samping ini jagan lupa makan sebelum menjalani trapi ini.
  1. Tertular penyakit
Efek samping bekam selanjutnya adalah dapat menyebarkan berbagai penyakit menular , hal ini dapat terjadi jika alat yang digunakan tidak dalam keadaan streril.jadi sebelum dibekam pastikan alat yang digunakan benar alat yang steril.
  1. Meninggalkan bekas
Terapi bekam akan meninggalkan bekas pada kulit, lebab berwarna merah muda , ungu hitam namun kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu , hal ini biasa disebut dengan reaksi pigmen.
Nah itulah penjelasan singkat tentang Manfaat Dan Efek Samping Bekam , untuk menghidari efek samping bekam tentunya ada harus melakukan terapi ini dengan orang yang benar-benar sudah ahli dan sudah terpercaya mengingat saat ini sudah banyak sekali terapis bekam yang menawarkan jasanya di berbagai media.

Demikian artikel kami kali ini tentang manfaat dan efek samping bekam , semonga bisa menambah wawasan kita sekalian .Wassalam

Cara membuat mail merege

Mail Merge adalah alat yang berguna yang memungkinkan Anda untuk menghasilkan beberapa surat, label, amplop, tag nama, dan lainn...