• Jumlah sel darah merah dan sel
darah putih turun pada 78,47% kasus
• Jumlah
asam urat darah turun pada 66,66% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada 83,68% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada 50,7% kasus
• Jumalh asam urat darah turun pada 80% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada 83,68% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada 50,7% kasus
• Jumalh asam urat darah turun pada 80% kasus
• Enzim
hati SGPT turun pada 80% kasus, dimana
SGPT menunjukkan aktivitas liver.
• Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini menunjukkan perbaikan yang terlihat pada irama jantung.
• Enzim hati turun pada 62,85% kasus
• Kadar enzim Amilase darah turun dalam 54,9% kasus
• Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini menunjukkan perbaikan yang terlihat pada irama jantung.
• Enzim hati turun pada 62,85% kasus
• Kadar enzim Amilase darah turun dalam 54,9% kasus
Ket : Amilase adalah enzim
cerna yang memecahkan zat pati (Amilum) menjadi molekul-molekul karbohidrat
yang lebih kecil sehingga dapat diserap. Sel yang mempunyai aktivitas amylase
dan bermakna secara fisiologis dan diagnosis adalah kelenjar ludah dan
pancreas. Amilase dalam serum meningkat pada radang pancreas (Pankreatitis
Akut), Pseudokista dalam pancreas, pemberian morfin, karsinoma pancreas,
gondongan (parotitis), dll.
• Kadar Albumin dalam darah turun
dalam 100% kasus sampai pada batas normal.
• Kadar
kolesterol dalam darah turun dalam 81,9% kasus.
• Kadar kolesterol dalam darah turun pada 75% kasus
• Kadar lemak Trigliserida turun dalam 75% kasus
• Kadar kolesterol dalam darah turun pada 75% kasus
• Kadar lemak Trigliserida turun dalam 75% kasus
• Ion-ion
K dan Na kembali pada kadar normalnya dalam 90% kasus
Ket : Kalium (K)
mempengaruhi beberapa organ tubuh utama, termasuk jantung.Tingkat kalium dapat
meningkat akibat gagal ginjal, dan dapat tidak normal akibat muntah atau diare.
Natrium (Na) menunjukkan
keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan baik-buruknya kerja ginjal
dan kelenjar adrenal kita. Umumnya, tingkat natrium yang tidak normal dalam
darah menunjukkan volume darah yang terlalu rendah (akibat dehidrasi) atau
terlalu tinggi. Keadaan ini juga bisa terjadi jika jantung tidak memompa darah
sebagaimana mestinya.
• Ion-ion
Ca kembali normal dalam 90% kasus
Ket : Kalsium (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat albumin di bawah).
Ket : Kalsium (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat albumin di bawah).
• Seluruh
sel darah merah dalam darah bekam dari daerah tengkuk (Titik Kaahil) berbentuk
aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes,
Shistocytes, Teardropcelles, Acanthocytes.
Ket : Burr cells
(Acanthocyte) ; eritrosit yang berduri-duri pada permukaannya, terdapat pada
DIC, kelainan metabolisme lemak, sirosis hati alcohol, uremia, MAHA
(microangiophatic hemolytic anemia).
Sel target ; Leptosit adalah
eritrosit yang lebih tipis dari normal dan bagian tengahnya menebal, sehingga
setelah dicat dengan pewarna akan tampak dari atas seperti papan target penahan
(sel target); terdapat pada Hb C, thalassemia dan Anemia Defisiensi Besi.
Spherocytes ; eritrosit yang lebih
bulat sehingga tampak tercat lebih kuat, terdapat pada sferositosis (Anemia
sferositik), pada sindrom thalassemia. Sferosit sering berukuran lebih kecil
dari normal (mikrosferosit), tedapat pada autoimmune hemolytic anemia (AIHA)
tipe hangat (warm), hemolytic disease of the newborn (HDN) karena
inkompatibilitas ABO.
• Bentuk eritrosit dalam darah bekam
semuanya tidak normal
• Jumlah sel darah putih di darah
bekam hanya 10% dari jumlah sel-sel darah putih yang ada di pembuluh darah, ini
menunjukkan bahwa bekam tetap menjaga unsur-unsur kekebalan (imunitas) tubuh.
• Kenaikan
kadar besi dalam darah pada batas normal pada 66 % kasus
Ket : Kadar besi dalam
serum yang rendah terjadi pada kasus defisiensi akibat perdarahan menahun,
melahirkan, sindrom nefrotik, infeksi menahun, metastasis kanker, dan intake
makanan yang kurang. Sedangkan kadar besi meningkat karena hemokhromatosis,
hemosiderosis, anemia hemolitik, thalasemia, intoksikasi timbal, hepatitis
akut, dll.
• Faktor
IV, yaitu kalsium yang berperan dalam
pembekuan darah sangat tinggi, berkisar antara 411-1057, sementara di dalam
pembuluh darah berkisar antara 250-400. Ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu
yang otomatis mencegah keluarnya besi dari celah-celah bekam dan
mempertahankannya di dalam tubuh agar berperan dalam pembentukan sel-sel baru,
dan hal ini dibarengi dengan meningkatnya aktivitas proses penyerapan besi dari
usus.
Ket : Faktor IV atau ion
kalsium, diperlukan untuk aktivasi factor IX, untuk membantu aktivasi factor X
oleh kompleks IXa-VIII-fosfolifid, membantu perubahan protrombin menjadi
thrombin oleh factor Xa dan untuk polimerisasi monomer fibrin. Untuk pembekuan,
baik in vivo maupun in vitro, sedikitnya diperlukan kalsium sebanyak 2,5 mg/dl.
• CPK
(Creatine Phosphokinase) turun dalam 66,66% kasus dan menjadi normal dalam
92,4% kasus
Ket : CPK atau
kreatinekinase mengkatalisis pertukaran fosfat secara reversible antara kreatin
dan ATP (Adenosinetrifosfat), ia berperan penting dalam menyimpan dan
melepaskan energy dalam sel terutama dalam otot bergaris, otot jantung dan
dalam jumlah kecil dalam otak. Kadar CPK dalam serum darah meningkat signifikan
setelah terjadi kerusakan otot, seperti pada kasus Dsytrophia muscularis
Duchenne, Polimiositis, Infark Miokard, dll.
• LDH
(Laktat dehidrogenase) menjadi normal pada 93,75 % kasus.
Ket : Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis perubahan reversible laktat ke piruvat. Kadar LDH meningkat signifikan pada Anemia megaloblastik, Metastasis Karsinoma khususnya ke hati, Syok dan Hipoksia, Hepatitis, Infark Ginjal, Infark Miokard, dll.
Ket : Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis perubahan reversible laktat ke piruvat. Kadar LDH meningkat signifikan pada Anemia megaloblastik, Metastasis Karsinoma khususnya ke hati, Syok dan Hipoksia, Hepatitis, Infark Ginjal, Infark Miokard, dll.
Hasil-hasil penelitian diatas
sungguh mencengangkan, mencerminkan banyak kondisi kesembuhan yang luar biasa.
Semua itu merupakan bukti keagunan ilmu Nabi dan mukjizat besar yang dibawa
oleh “guru pertama”, Rosulullah Muhammad Shallaahu ‘alaihi wasallam, yang
kemudian disampaikan kepada kita oleh ilmuwan besar Arab, Muhammad Amin
Syaikhu.
(Ditulis
untuk http://kaahil.wordpress.com dengan sedikit tambahan keterangan dari
dr.Abu Hana untuk memperjelas hasil laboratorium)
Sumber : Aiman bin ‘Abdul Fattah,
KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI : Bukti Ilmiah dan Rahasia
Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi ( Judul Asli : Asy-Syifa’ min Wahyi Khotami ‘l-Anbiya),
Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi ( Judul Asli : Asy-Syifa’ min Wahyi Khotami ‘l-Anbiya),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar